MEDIA KOTAK CURHAT LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ONLINE


MEDIA KOTAK CURHAT LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ONLINE

 

Rika Anita Septiyanto

185000072

Rikaanitaseptiyanto02@gmail.com

 

 

 

Abstrak

Perkembangan zaman di era saat ini memberikan dampak terhadap perkembangan IT yang dapat memengaruhi kebudayaan dan juga dunia pendidikan. Dunia pendidikan di Indonesia semakin mengalami perkembangan yang signifikan. Terutama dalam proses konseling yang biasanya konseling dilakukan secara tatap muka langsung antara konselor dan konseli. Tetapi proses konseling saat ini telah banyak dilakukan dengan mempergunakan media elektronik yang memiliki kelebihan yaitu layanan dapat dilakukan di jam luar sekolah, efisien waktu karena dapat dilakukan meskipun antara konselor dan konseli tidak bertemu secara langsung, efisien secara finansial apabila konselor dan konseli terpisah dengan jarak jauh, dapat meningkatkan pemahaman konselor dan konseli tentang perkembangan IT dan selalu mempelajarinya. Sebagai pengoptimalan layanan bimbingan dan konseling maka guru bimbingan dan konseling melakukan inovasi dalam pemberian layanan konseling adalah dengan adanya kotak curhat. sebagai media layanan bimbingan konseling kotak curhat ini yang dapat digunakan guru bimbingan dan konseling untuk membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang terjadi dalam dirinya tanpa harus bertemu secara tatap muka, sehingga peserta didik dapat hidup positif, efektif dan berkembang secara optimal. 

 

 

Kata Kunci       : Kotak Curhat; Google Form; Layanan Bimbingan dan konseling Online

 

 

PENDAHULUAN

 

Seiring perkembangan zaman terjadi perkembangan dalam dunia IT yang juga mempengaruhi kebudayaan sehingga berpengaruh juga terhadap dunia pendidikan. Konseling yang seringkali dinyatakan sebagai hubungan profesional tatap muka secara langsung antara konselor dan konseli kemungkinan akan berubah. Proses konseling saat ini telah banyak dilakukan dengan mempergunakan media elektronik. Komunikasi antara dua pihak dapat lebih efisien dengan menggunakan telepon, Yahoo Messenger, whatsApp, instagram, facebook, telegram serta email (Goss & Anthony, 2003:14).

Berbagai permasalahan manusia yang begitu kompleks didunia ini membuat manusia untuk menggunakan perkembangan teknologi untuk memudahkan kegiatannya sehari-hari. Perkembangan teknologi saat ini banyak digunakan konselor sebagai media konseling untuk membantu konselinya. Dengan berbagai alasan untuk menunjang efisien waktu antara konselor dan konseli dibutuhkan

teknologi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang dinamakan e konseling, dimana pelaksanaanya e-konseling ini memiliki kelebihan antara lain layanan dapat dilakukan di jam luar sekolah, efisien waktu karena dapat dilakukan meskipun konselor dan konseli tidak bertemu secara langsung, efisien secara finansial apabila konselor dan konseli terpisah dengan jarak jauh, dapat meningkatkan pemahaman konselor dan konseli tentang perkembangan IT dan selalu mempelajarinya.

Peran serta kerjasama antar guru bimbingan dan konseling serta guru bidang studi sangat diperlukan untuk membantu peserta didik mengembangkan potensi diri dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi baik di bidang pribadi, sosial, belajar dan karier. Dengan layanan bimbingan konseling, diharapkan sebuah lembaga pendidikan dapat membentuk karakter peserta didik yang baik dan mewujudkan nilai-nilai edukatif yang membangun. Layanan bimbingan dan konseling juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta daya dukung sarana dan prasarana yang ada di sekolah apalagi disaat pandemi covid-19 yang membuat seluruh masyarakat untuk bekerja dari rumah (Work From Home) dan belajar dari rumah serta mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus ini. Peran guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan untuk membantu peserta didik dalam kegiatan belajar yang tidak biasa dan belum pernah dihadapi peserta didik yang mungkin menimbulkan permasalahan pada diri peserta didik.

Sebagai pengoptimalan layanan bimbingan dan konseling maka guru bimbingan dan konseling melakukan inovasi dalam pemberian layanan konseling adalah dengan adanya kotak curhat. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat beberapa tantangan saat melakukan konseling secara tatap muka diantaranya peserta didik yang malu, takut, atau tidak dapat mengungkapakan secara langsung permasalahan yang dihadapi. Maka dari itu saat kondisi pandemi Covid-19 sebagai media layanan bimbingan konseling kotak curhat ini yang dapat digunakan guru bimbingan dan konseling untuk membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang terjadi dalam dirinya tanpa harus bertemu secara tatap muka. Pelaksanaan dari kotak curhat ini memanfaatkan media pembelajaran e-learning dengan menggunakan aplikasi google form yang dishare digoogle classroom peserta didik ataupun digrup dari masing-masing kelas.

 

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian bimbingan dan konseling online

 

Bimbingan berasal dari kata “Guidance” yang artinya menunjukkan, memimpin, menuntun, mengatur, mengarahkan, memberi nasehat. Bimbingan adalah proses membuat perorangan untuk memahami diri sendiri dan lingkungan hidupnya. Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih mempersiapkan dan memangku jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya (Frank Person, dalam Jones, 1951). Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli atau peserta didik agar dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri serta memanfaatkan kekuatan dengan sarana yang ada berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin yaitu “consilium” yang berarti dengan, bersama, menerima, dan memahani. Konseling adalah proses pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli dalam memecahkan masalah hidupnya melalui proses konseling dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu dalam mencapai tingkah laku yang lebih baik. Menurut Winkel (2005) konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dalam bimbingan dalam usaha membantu konseling secara tatap muka langsung dengan tujuan agar konflik dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau permasalahan khusus sehingga masalah yang dihadapi dapat teratasi.

Banyak kendala yang ditemui ketika kita melakukan konseling secara tatap muka, salah satu tantangan dalam konseling tetap muka diantaranya seperti konseling malu datang ke ruang BK saat jam sekolah berlangsung dan tidak ada kesempatan layanan konseling dalam keterbatasan waktu yang ada di sekolah. Konseling bukan suatu aktivitas tradisional yang tidak beradaptasi dengan zaman konseling selalu berinovasi dengan teknik-tekniknya dan medianya seiring dengan perubahan individu yang mengikuti pola zaman. Di era saat ini internet sudah tidak asing sebagian besar masyarakat mulai dari perkotaan perdesaan hingga pelosok sudah memanfaatkan internet dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan peluang bagi Guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi kendala yang muncul. Salah satu strategi bimbingan dan konseling di era 4.0 ialah berinovasi dengan media virtual atau konseling yang dilakukan dengan bantuan koneksi internet atau sering disebut dengan cyber counseling

 

B.    Pengertian Kotak Curhat dan Google Form

 

Kotak Curhat adalah instrumen media bimbingan dan konseling yang berfungsi sebagai sarana bagi konseli untuk menyampaikan masalah dan pertanyaan-pertanyaan secara tidak langsung, bisa dikarenakan takut atau malu. Kotak curhat dibuat untuk menampung berbagai pertanyaan, atau permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik baik di dalam sekolah maupun masalah di luar sekolah. Mereka yang merasa ada masalah baik pribadi, sosial, masalah belajar, maupun karier bisa dengan bebas tanpa dipengaruhi siapa pun. Peserta didik yang merasakan mengalami permasalahan dalam belajar, pribadi sosial, dan lain sebgainya diminta untuk menulis atau mengisi melalui google form yang telah disediakan guru bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi siswa yang sulit untuk mengungkapkan permasalahan pribadi, sosial, belajar dan disekolah yang dihadapinya kepada guru bimbingan dan konseling, setalah mereka mengisi kotak curhat melalui Google from kemudian guru bimbingan dan konseling menindaklanjuti masalah dari peserta didik dan membantu untuk mengatasinya.

Kotak curhat dapat disebut dengan kotak masalah atau kotak konseling, alasannya karena agar lebih bersahabat, memberikan dampak positif kepada peserta didik, dan lebih mudah untuk mengajak siswa yang  ingin mendapatkan pelayanan atau bantuan dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapinya baik permasalahan yang ada disekolah maupun luar sekolah serta menggerakkan minat siswa untuk memanfaatkan kotak curhat yang dibuat guru bimbingan dan konseling dan memanfaatkan teknologi di era saat ini.

Google formulir (google form) adalah aplikasi administrasi survei yang termasuk dalam suite kantor google drive bersama dengan google dokumen, google sheets, dan google slides. Google form menampilkan semua fitur berbagi yang ditemukan di dokumen, spreadsheet, dan slide. Seperti google docs dan google sheets, google form adalah salah satu bagian dari fitur-fitur google yang dapat diakses melalui browser secara gratis. Fitur ini dapat mengumpulkan informasi dari banyak responden untuk berbagai kebutuhan. Disini penulis atau guru bimbingan dan konseling akan memberikan cara untuk membuat pertanyaan online, pertanyaan tersebut tidak hanya soal pilihan essay, tetapi juga dapat membuat soal pilihan ganda, yang nantinya dapat kita tampilkan ke halaman blog untuk kemudian dibagikan kepada peserta didik dan peserta didik dapat mengisinya hanya dengan membuka halaman blog tersebut dan mengisi jawaban.

 

C.    Fungsi Kotak Curhat dan Google Form dalam Bimbingan dan Konseling

Kotak curhat juga bisa digunakan sebagai sarana pengumpul informasi atau data tentang permasalahan dan pertanyaan dari peserta didik. Fungsi dan tujuan dari dibuatnya kotak curhat ini adalah sebagai alat untuk mengungkap permasalahan yang ada pada diri peserta didik terutama, bagi siswa yang masih beranggapan guru bimbingan dan konseling polisi sekolah serta guru bimbingan dan konseling hanya menangani siswa yang bermasalah dan siswa yang malu atau takut mengemukakan permasalahan baik masalah pribadi atau sosial yang ada pada siswa secara langsung kepada guru bimbingan konseling.. Penyediaan kotak  curhat ini mempunyai arti yang tidak kecil, baik dari segi preventif maupun segi kuratifnya. Kotak curhat bisa menjadi sarana komunikasi yang memberikan banyak manfaat karena peserta didik secara tertulis bisa memberikan masukan, bisa curhat apabila menghadapi persoalan yang membutuhkan bantuan orang lain.

Fungsi dari google form adalah memudahkan pengguna untuk membuat sealigus mengoleksi atau mengumpulkan sebuah data. Google form dapat mengumpulkan informasi dari banyak responden untuk berbagai kebutuhan. Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu individu untuk merencanakan acara, mengirim survei, memberikan peserta didik atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisin. Informasi yang masuk melalui google form kemudian akan disimpan di spreadsheet secara otomatis. Selain menyimpan, data pada spreadsheet juga dapat diedit sebelum diolah lebih lanjut atau dikirimkan kepada penerima. Terdapat beberapa fungsi google form dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut: (a) memberikan tugas latihan/ ulangan online melalui websit; (b) mengumpulkan pendapat orang lain melalui laman website; (c) mengumpulkan beberapa data siswa/ guru melalui laman website; (d) membuat formulir pendaftaran online untuk sekolah; (e) membagikan kuesioner kepada orang-orang secara online

Dalam kelangsungan perkembangan dan kehidupan manusia, berbagai pelayanan diciptakan dan diselenggarakan. Masing-masing pelayanan tersebut berguna dan memberikan manfaat, dampak positif terhadap kelangsungan perkembangan kehidupan khususnya dalam bidang tertentu yang menjadi fokus pelayanan yang dimaksud. Berhubungan dengan fungsi dan tujuan dari kotak curhat dan google form dengan fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari manfaat atau kegunaan yang diperoleh melalui pelayanan dikelompokkan menjadi lima fungsi pokok, antara lain:

1.     Fungsi pemahaman

Pelayan bimbingan dan konseling pemahaman  tentang diri konseli dan lingkungan serta permasalahan tentang konseli sendiri dan pihak-pihak yang membantu.

a.     Pemahaman tentang konseli, merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap konseli. Sebelum konselor atau pihak lain memberikan layanan kepada konseli, mereka perlu memahami terlebih dahulu individu yang akan dibantunya. Bukan hanya sekedar pemahaman mengenal diri konseli, melainkan pemahaman yang lebih jauh lagi seperti yang menyangkut latar belakang pribadi konseli, kekuatan dan kelemahan, serta kondisi lingkungannya. Pemahaman itu dapat dikelompokkan kedalam berbagai data, antara lain: 1) Identitas konseli seperti nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, orang tua, tempat tinggal, dan status dalam keluarga; 2) Pendidikan, cita-cita pendidikan dan pekerjaan; 3) Status sosial ekonomi dan pekerjaan; 4) Kemampuan intellegensi, bakat, minat, hobi; 5) Kecenderungan sikap dan kebiasaan; 6) Keadaan lingkungan tempat tinggal; 7) Kedudukan dan prestasi yang pernah dicapai.; 8) Kegiatan sosial kemasyarakatan.

b.     Pemahaman tentang masalah konseli, merupakan modal untuk pemecahan masalah. Pelayan bimbingan dan konseling diharapkan mampu mengajak konseli memahami masalah yang dihadapinya. Seseorang yang saling berhubungan dengan pemahaman masalah konseli yaitu konseli itu sendiri, orang tua, dan guru. Bagi peserta didik yang perkembangannya dan kehidupannya masih dipengaruhi oleh orang tua dan guru, maka orang tua dan guru maupun konselor merupakan hal yang sangat penting untuk kemajuan peserta didik secara optimal. Apabila konseli merasa proses konseling telah selesai dan berhasil membantunya, upaya pemecahan masalah selanjutnya ditangani oleh konseli sendiri.

c.     Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas, meliputi berbagai informasi yang diperlukan peserta didik seperti informasi pendidikan, jabatan atau karier, peserta didik perlu memahami dengan baik lingkungan sekolah peserta didik diberi kesempatan untuk memahami berbagai informasi yang berkenaan dengan pendidikan yang sedang dijalaninya sekarang dengan pendidikan lanjutan.

 

2.     Fungsi pencegahan

Fungsi pencegahan merupakan upaya untuk mencegah timbulnya masalah pada diri peserta didik atau konseli sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Fungsi ini dapat dilakukan oleh konselor dengan merumuskan program bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat perkembangan peserta didik seperti kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalah sosial dan lain sebagainya dapat dihindari. Upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh konselor kepada konseli atau peserta didik adalah sebagai berikut: a) Mendorong perbaikan lingkungan yang memberikan pengaruh negatif terhadap diri konseli atau peserta didik; b) Mendorong perbaikan kondisi pribadi konseli atau peserta didik; c) meningkatkan kemampuan konseli atau peserta didik, serta mendorong konseli untuk melakukan hal yang memberikan manfaat untuk dirinya dan tidak melakukan hal yang akan memberikan resiko besar.

 

3.     Fungsi pengentasan

Fungsi pengentasan merupakan upaya untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang didalamnya. Peserta didik yang mengalami masalah, baik dari aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier. Upaya pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan secara perorangan atau individual, masalah yang dihadapi peserta didik berbeda serta beraneka ragam dan konselor perlu memiliki ketrampilan untuk menangani permasalahan yang dihadapi peserta didik.  Selanjutnya pengentasan masalah dapat dilakukan berdasarkan diagnosis. Model diagnosis yang diterima dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah model diagnosis pemahaman dimana mengupayakan pemahaman masalah peserta didik dan penyebab timbulnya permasalahan tersebut.

Terdapat tiga diagnosis yang dapat dilakukan konselor antara lain:  1) diagnosis mental atau psikologis, diagnosis ini mengarah pada kondisi mental atau psikologis peserta didik, seperti kemampuan, bakat, minat, emosional, dan sikap; 2) diagnosis sosio-emosional, diagnosis ini mengacu pada hubungan sosial peserta didik dengan orang yang berpengaruh dalam diri peserta didik, seperti orang tua, guru, teman sebaya, dan lain sebagainya; 3) diagnosis instrumental, diagnosis ini mengarah pada kondisi yang diperlukan sebelum peserta didik mampu melakukan atau mencapai sesuatu yang inginkan. Diagnosis instrumental, meliputi aspek fisik peserta didik (seperti kesehatan), fisik lingkungan (seperti makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan penunjang lainnya), sarana kegiatan (seperti buku pelajaran, peralatan yang ada disekolah), kemampuan peserta didik untuk belajar, pemahaman situasi (disiplin, memahami peraturan dan norma yang berlaku.

 

4.     Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, merupakan upaya untuk membantu peserta didik memlihara dan menumbuh kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimiliki peserta didik. Dalam pelayan bimbingan dan konseling, fungsi pemeliharaan dan pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengaturan, kegiatan, dan program. Misalnya disekolah bentuk dan ukuran antara meja dan kursi disesuaikan dengan ukuran tubuh peserta didik dan sikap tubuh yang diharapkan (tegap, gagah, nyaman). Susunan ruang kelas di usahakan agar peserta didik saat berada dalam ruang kelas merasa nyaman dan tenang saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Posisi duduk peserta didik dalam kelas setiap kali diubah misal setiap semester agar dapat mengukur kemampuan mendengar, melihat, dan sikap peserta didik tidak berkembang kearah yang menyimpang. Penjurusan dan penempatan siswa dalam program akademik maupun non akademik disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan minat siswa. Konselor harus bekerjasama dengan guru, kepala sekolah, orang tua dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Konselor dpaat melakukan strategi untuk peserta didik agar mampu bertanggung jawab.

 

D.    Penggunaan Kotak Curhat Google Form

Guru bimbingan dan konseling menyediakan kotak curhat agar peserta didik dapat memasukkan hal-hal atau masalah-masalah yang menjadi persoalannya kedalam kotak curhat. Pada waktu tertentu yang telah di tetapkan, misalnya seminggu sekali atau tiga hari sekali), kotak itu di buka oleh pembimbing atau guru pembimbing untuk dipelajari. Terdapat dua macam sifat permasalahan, antara lain:

1.     Masalah yang bersifat umum

Apabila masalah bersifat umum maka cara pemecahannya persoalan mengenai bagaimana cara belajar yang baik atau bagaimana meningkatkan prestasi, bagaiamana cara meningkatkan minat belajar peserta didik dan sebagainya. Ini dapat dikemukakan atau di bicarakan lagi kepada anak secara keseluruhan.

2.     Masalah yang bersifat Khusus

Apabila sifatnya khusus maka berarti hanya khusus mengenai anak tertentu, masalah dengan dirinya, keluarga, atau lingkungan sekitar. Oleh karena itu, cara pemecahannya juga secara individual, yaitu dengan konseling.

 

Sedangkan cara mengisi atau mengutarakan kepada guru bimbingan dan konseling mengenai permasalahan peserta didik kedalam kotak curhat yaitu

a.     Peserta didik membuka link yang telah dikirimkan guru bimbingan dan konseling melalui Google classrom atau group wa kelas masing-masing peserta didik.

b.     Peserta didik mengisi pertanyaan-pertanyaan yang telah di berikan guru bimbingan dan konseling berupa identitas diri seperti nama, kelas, asal sekolah, alamat,, nomor handphone, dan hal yang dirasakan saat ini. Peserta didik dapat mengemukakan masalahnya, sehingga dengan cara ini membuat diri peserta didik memiliki tanggung jawab dalam mengutarakan masalahnya.

c.     Setelah peserta didik mengisi pernyataan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling, peserta didik dapat mengklik sumbit atau kirimkan.

d.     Setelah itu guru bimbingan dan konseling dapat mengevalusi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik

e.     Guru bimbingan dan konseling akan menghubungi nomor handphone yang telah diberikan peserta didik guna mencari tau bagaiamana masalah tersebut dapat terjadi, dan mencari teknik-teknik atau strategi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi para peserta didik.

 


 

Tampilan kotak curhat peserta didik melalui google from :

 

 


KESIMPULAN

Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli atau peserta didik agar dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri serta memanfaatkan kekuatan dengan sarana yang ada berdasarkan norma-norma yang berlaku. konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dalam bimbingan dalam usaha membantu konseling secara tatap muka langsung dengan tujuan agar konflik dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau permasalahan khusus sehingga masalah yang dihadapi dapat teratasi. Di era saat ini internet sudah tidak asing sebagian besar masyarakat mulai dari perkotaan perdesaan hingga pelosok sudah memanfaatkan internet dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan peluang bagi Guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi kendala yang muncul. Salah satu strategi bimbingan dan konseling di era 4.0 ialah berinovasi dengan media virtual. Sebagai pengoptimalan layanan bimbingan dan konseling maka guru bimbingan dan konseling melakukan inovasi dalam pemberian layanan konseling adalah dengan adanya kotak curhat. Kotak Curhat adalah instrumen media bimbingan dan konseling yang berfungsi sebagai sarana bagi konseli untuk menyampaikan masalah dan pertanyaan-pertanyaan secara tidak langsung, bisa dikarenakan takut atau malu. Kotak curhat dibuat untuk menampung berbagai pertanyaan, atau permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik baik di dalam sekolah maupun masalah di luar sekolah. Mereka yang merasa ada masalah baik pribadi, sosial, masalah belajar, maupun karier. Google form adalah memudahkan pengguna untuk membuat sealigus mengoleksi atau mengumpulkan sebuah data. Google form dapat mengumpulkan informasi dari banyak responden untuk berbagai kebutuhan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Amti, Erman dan Prayitno. 2015. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Renika.

Goss, S & Anthony, K. 2003. Technology in Counselling and Psychotherapy: A Practitioner's Guide. New York : Palgrave Macmillan.

Jones, A. J. 1951. Principles of Guindance and Pupil Personel Work. New York. McGraw-Hill Book Company.

Septianti, Selvira. 2017. Penggunaan kotak masalah dalam BK. http://selviraseptianti29.blogspot.com/2017/12/penggunaan-kotak-masalah-dalam-bk.html?m=1. Diakses pada 14 November 2020 pukul 18.00.

Winkel, W. S 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

 

 

 



Komentar